ARPU (Average Revenue Per Unit) adalah sebuah matrik yang tak kalah penting dengan matrix Monthly Recurring Revenue (MRR), utamanya bagi pelaku bisnis yang melibatkan e commerce dan bisnis Software-as-a-Service (SaaS). Dengan ARPU Anda bisa membaca tren marketing terkini dan mengakuisisi pelanggan dengan mudah. Untuk memahami lebih detail mengenai ARPU dan contoh penghitungannya, simak artikel berikut ini!
Definisi ARPU
ARPU adalah metrik yang menunjukkan pendapatan rata-rata per pengguna. Secara singkat, ini adalah jumlah rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap pengguna aktif aplikasi Anda dalam periode waktu tertentu.
ARPU mulanya banyak digunakan di industri telekomunikasi, namun kini ARPU mulai banyak diterapkan pada hampir sebagian besar bisnis digital, mulai dari penyedia SaaS, jaringan media sosial, hingga aplikasi seluler.
Dalam konteks pemasaran seluler, ARPU mirip dengan lifetime value (LTV). Sebuah cara untuk menghitung atau menentukan nilai pengguna atau beberapa kelompok pengguna yang sudah dibagi dalam beberapa segmen tertentu. Yang membedakan, lifetime value (LTV) mengukur nilai pengguna selama siklus hidupnya.
Mengapa ARPU Penting?
ARPU adalah matrik yang penting bagi online marketer, product manager, dan eksekutif. Pagi marketer, membandingkan ARPU dari campaign dan jaringan iklan yang berbeda dapat memberikan insight baru mengenai kualitas penggunaan suatu channel marketing sekaligus membantu menghitung laba dari budget iklan yang sudah dijalankan. ARPU juga dapat digunakan untuk menghitung berapa banyak pengguna baru yang harus diakuisisi untuk mencapai target pendapatan baru.
ARPU dapat membantu meningkatkan bisnis Anda dengan optimasi strategi penetapan harga produk. Anda dapat menggunakan KPI untuk mengamati kembali apakah harga yang ditetapkan sudah sesuai dengan standar pasar dan mampu meningkatkan profit bisnis. Dikutip dari laporan Profit Well, perusahaan atau pelaku bisnis yang memperbarui harga produk setiap 6 bulan sekali berpeluang meraup keuntungan ARPU hingga 2 kali lipat dibanding perusahaan yang tidak melakukan pembaharuan harga.
ARPU dapat Anda gunakan untuk membuat forecast financial, karena matrix ini akan memberikan Anda gambaran pendapatan di masa datang. Sebagai contoh, analis yang membuat forecast finansial untuk bisnis pengelolaan sosial media bisa dapat menentukan pertumbuhan user lebih dulu, kemudian nilai pertumbuhan user ini dikalikan dengan ARPU untuk mendapatkan gambaran pendapatan.
Rumus ARPU
ARPU = Total Pendapatan / Jumlah Total Pelanggan
Contoh Perhitungan Sederhana ARPU, misalnya sebuah perusahaan telah menghasilkan pendapatan $10 juta dengan 10.000 pelanggan, ARPU adalah $100.
ARPU = $10 juta / 10.000 Pelanggan = $100
Setiap pelanggan perusahaan menyumbang pendapatan $100.
Cara Meningkatkan ARPU
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan ARPU antara lain.
1. Memanfaatkan Add-Ons & Upgrade
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mendatangkan pelanggan baru jauh lebih mahal daripada memasarkan ke pelanggan tetap. Jadikan ekspansi Anda sebagai MRR—pendapatan berulang yang diperoleh dari pelanggan yang sudah ada melalui peningkatan, add-on, dan cross selling—sebagai bagian inti dari strategi Anda.
2. Pertimbangkan Strategi Produk Jangka Panjang
Pertimbangkan fitur, layanan, atau produk pelengkap baru apa yang dapat Anda kembangkan di masa datang untuk membantu mendatangkan dan mempertahankan pelanggan dan pengguna tetap.
3. Retensi Pelanggan Tepat Sasaran
Pastikan jika retensi pelanggan Anda sesuai sasaran, misalnya dengan membuat brand story yang positif dan relate dengan user sosial media masa kini, membuat konten yang bermanfaat, menerapkan customer loyalty program, dan sistem pemasaran aktif yang dapat membangun hubungan dekat dengan pelanggan.