pexels-pixabay-278430

Ini Dia Perbedaan QR Code dan Regular Barcode

Posted by

Saat ini Anda pasti sudah sering melihat tanda QR Code di setiap tempat. Di toko-toko, undangan, layanan digital, hingga kemasan produk. Tapi, tahukah Anda sebelum era QR Code populer, kita mengenal adanya kode regular barcode. Fungsinya hampir mirip, yakni menyimpan informasi produk atau barang dalam sebuah gambar kotak kecil, yang dapat Anda pindai dengan scanner maupun smartphone. Tapi, apa sebenarnya perbedaan QR Code dan Regular Barcode? 

Sejarah

Perbedaan QR Code dan reguler Barcode dapat kita lihat dari sejarahnya. Regular barcode muncul dan populer lebih dahulu. Konsep reguler barcode muncul tahun 1952 oleh Joseph Woodland. Kode ini dilandasi dengan kode morse. Setiap baris pada barcode menyimpan informasi teks dan angka. 

Sedangkan QR Code baru muncul di tahun 1994. Jadi bisa dibilang bahwa QR Code (Quick Response Code) merupakan penerus dari teknologi Reguler Barcode. QR Code berbentuk kotak-kotak kecil dengan 3 kotak di ujung sisi untuk memudahkan mesin pemindai (scanner) Di awal kemunculannya, QR Code berguna pada industri otomotif di Jepang. 

Berbeda dengan reguler barcode, QR Code dapat menyimpan  lebih dari teks dan angka, tapi juga dapat menyimpan informasi yang lebih kompleks dalam berbagai format. Misalnya, alamat email, nama,  detil data, situs website, foto hingga video. 

Karakteristik Reguler Barcode

Perbedaan QR code dan reguler barcode

Meski tergolong metode yang cukup lama atau konvensional, reguler barcode masih banyak diterapkan di berbagai industri. Tidak lain adalah karena karakteristik yang dimiliki, Misalnya, pertama, tingkat keakuratan tinggi. Reguler barcode dapat mengurangi kesalahan saat identifikasi berbagai benda. Jadi, tidak akan ada informasi yang salah ataupun tertukar. Kedua, proses scan/pindai cepat dan efektif. Ketiga, pengawasan produk dapat lebih efektif & hemat waktu. Dengan reguler barcode, Anda tak perlu mengecek dagangan untuk mengupdate kondisi terakhir stok di gudang. 

Baca juga : Bagaimana Cara Membuat Dynamic QRIS?

QR Code yang Canggih

Sebagai penyempurnaan dari reguler barcode, QR Code tentu juga karakteristik yang berbeda. Pertama, QR Code dapat menyimpan hingga 2500 karakter informasi. Dengan demikian, QR Code mampu menyimpan informasi produk yang lebih banyak. Kedua, tingkat keamanannya lebih baik, sehingga tingkat kesalahan lebih dapat terminimalisir. Ketiga, berbagi link/tautan pada pengguna lain jadi jauh lebih mudah. Misalnya saat berbagi akses WiFi, scan QR Code kita pindai tanpa memasukkan kata sandi lagi.

Pilih yang Mana? 

Jika menilai dari kecanggihan dan kelengkapan fitur, tentu QR Code jauh lebih menarik untuk diterapkan pada bisnis Anda. Tapi faktanya, reguler code masih banyak berguna di beberapa industri, mulai dari manufaktur hingga retail. Kecepatan scan reguler code kerap menjadi alasan. Karena bentuknya yang simpel, maka mesin pemindai pun bekerja dengan lebih cepat. Jadi, keduanya punya tempat masing-masing. Anda bisa menggunakan QR Code untuk pembayaran, tapi tetap menggunakan regular code untuk pendataan barang di gudang. 

Segera terapkan QR Code untuk mendukung sistem pembayaran di toko Anda. Fitur pada Durianpay, memungkinkan Anda untuk menerapkan QR Code dinamis. Dengan membagikan link yang tertaut dynamic QR Code, pelanggan dapat membayar tagihannya dengan mudah. 

Pada link tersebut sudah tercantum semua informasi transaksi termasuk nominal. Jadi, info dalam dynamic QR Code jauh lebih unik dan praktis. Pelanggan pun makin sedikit melakukan input data. Atas dasar inilah dynamic QR Code lebih direkomendasikan untuk bisnis Anda. Segera tambahkan metode pembayaran QRIS untuk bisnis Anda! Klik di sini untuk daftarkan bisnis Anda.